Mobil hybrid adalah salah satu inovasi otomotif yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik untuk efisiensi bahan bakar dan kinerja yang lebih ramah lingkungan. Namun, ketika mobil hybrid dihadapkan pada kondisi ekstrem seperti banjir, tantangannya jauh lebih besar dibandingkan kendaraan konvensional. Menerjang banjir dengan mobil hybrid tidak hanya berisiko bagi performa kendaraan, tetapi juga bagi keselamatan pengendara. Artikel ini akan membahas berbagai risiko yang mungkin terjadi jika Anda nekat menerjang banjir dengan mobil hybrid.
Kerusakan pada Komponen Listrik dan Baterai
Komponen utama mobil hybrid, seperti motor listrik dan baterai tegangan tinggi, sangat sensitif terhadap air. Air yang masuk ke sistem ini dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan permanen. Bahkan, dalam beberapa kasus, masalah pada sistem kelistrikan dapat memicu kebakaran jika tidak segera ditangani.
Sistem Pendingin yang Terganggu
Mobil hybrid dilengkapi dengan sistem pendingin khusus untuk menjaga suhu baterai tetap stabil. Saat banjir, kotoran dan lumpur dapat menyumbat sistem pendingin ini, sehingga menyebabkan baterai overheat dan mengurangi umur pakainya secara signifikan.
Kerusakan pada Modul Kontrol Elektronik
Modul kontrol elektronik atau ECU (Electronic Control Unit) adalah otak dari mobil hybrid. Jika ECU terkena air, sistem pengoperasian kendaraan bisa terganggu, mulai dari kesalahan pada indikator hingga ketidakmampuan kendaraan untuk berfungsi dengan normal.
Masuknya Air ke dalam Mesin Konvensional
Selain motor listrik, mobil hybrid juga memiliki mesin konvensional. Jika air banjir masuk melalui saluran udara ke dalam mesin, dapat terjadi fenomena yang disebut water hammer, yaitu kerusakan mekanis pada piston dan komponen internal mesin lainnya.
Kenaikan Biaya Perbaikan
Kerusakan pada mobil hybrid umumnya membutuhkan biaya perbaikan yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional. Komponen khusus seperti baterai dan motor listrik sulit diperbaiki dan sering kali harus diganti sepenuhnya, yang tentunya memerlukan dana besar.
Risiko Keamanan bagi Pengemudi
Banjir dapat menimbulkan risiko tambahan seperti potensi sengatan listrik akibat kebocoran pada sistem tegangan tinggi. Hal ini membuat mobil hybrid lebih rentan dibandingkan kendaraan biasa dalam situasi banjir.
Menerjang banjir dengan mobil hybrid adalah keputusan yang sangat berisiko, baik untuk kendaraan maupun pengemudi. Jika Anda tinggal di daerah yang rawan banjir, sangat dianjurkan untuk mencari jalur alternatif atau berhenti menunggu banjir surut. Langkah pencegahan selalu lebih baik daripada menghadapi kerusakan yang mahal dan berbahaya. Ingatlah, menjaga kendaraan Anda tetap aman dan dalam kondisi prima adalah tanggung jawab yang tidak boleh dianggap remeh.
Baca Juga: Nekat Terobos Banjir, Waspada Water Hammer!
Author: Imam Pramana
Editor: Tim Editor Winaz Kreasi
Dilansir dari berbagai sumber